Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179 (rizky komputer@kendalbulurboyolangu@yahoo.com)

Rabu, 17 Februari 2010

Manajemen Kontrol

Manajemen Kontrol

Pengontrolan adalah proses pengecekan performance terhadap standart untuk menentukan sejauh mana tujuan telah tercapai. Pengontrolan bertalian dengan perencanaan sebagai bagian dari sistem manajemen. Ada yang menafsirkan bahwa kontrol setelah dilaksanakannya fungsi-fungsi manajemen lainnya, artinya kontrol merupakan fungsi terakhir dalam proses manajemen. Penafsiran seperti itu jelas keliru. Padahal fungsi kontrol berlangsung secara simultan dengan fungsi-fungsi lainnya dalam sistem. Keputusan kontrol mempengaruhi rencana, dan sebaliknya perencanaan mempengaruhi fungsi kontrol. Dengan tindakan korektif maka peren­canaan dapat diperbaiki, berarti terjadi perubahan pada tujuan (tujuan baru), yang pada gilirannya diperlukan kontrol baru pula.

Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Senin, 15 Februari 2010

MASIH CINTA

MASIH CINTA
Tik…….tik…….tik….
Waktu berdetik, tak mungkin bisa kuhentikan
Maumu jadi mauku, pahitpun itu ku tersenyum
Kamu tak tahu
Rasanya hatiku
Saat berhadapan kamu
Tik…….tik…….tik….
Air mataku biar terjatuh dalam hati
Mau ku tak penting lagi, biar ku buat bahagiamu
Reff : Kamu tak tahu rasanya hatiku saat berhadapan kamu
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
Jadi diriku yang masih cinta
Kamu tak tahu hancurnya hatiku saat berhadapan kamu
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
Jadi diriku yang masih cinta
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Puisi KASIH

KASIH

Kau hadir dengan sejuta keindahan
Kau tarik ku dengan pesonamu
Membawa diriku ke alam cinta
Bicaramu membuat tubuh ini bergetar
Matamu pancarkan kesetiaan
Membuat diriku semakin cinta
Reff : Kasih, peganglah tanganku
Dan tatap mataku
Betapa aku mencintaimu
Katakanlah saat ini sayang
Bahwa ku hanya milikmu
Mlikmu………
Ku ingin cinta kita berdua
Abadi sampai saat ini
Sampai nanti, sampai kita mati
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

AKU PASTI KEMBALI

AKU PASTI KEMBALI
Waktu t’lah tiba aku kan meninggalkan
Tinggalkan kamu tuk sementara
Kau dekap aku, kau bilang jangan pergi
Tapi ku hanya dapat berkata
Reff : Aku hanya pergi tuk sementara
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya
Aku pasti kan kembali pada dirimu
Tapi kau jangan nakal, aku pasti kembali
Kau peluk aku, kau ciumi bibirku
Kau bilang jangan aku pergi
Bujuk rayumu buat hatiku sedih
Tapi ku hanya dapat berkata
Reff : Aku hanya pergi tuk sementara
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya
Aku pasti kan kembali pada dirimu
Tapi kau jangan nakal, aku pasti kembali
Pabila nanti kau rindukanku di dekatmu
Tak perlu kau risaukan, aku pasti akan kembali.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Kasih

Kasih
Engkau hadir di dal am lubuk hatiku
Membawa keindahan dalam hidupku
Pesonamu membuat berdebar jantungku
Dirimu segalanya bagi diriku
Kasih.........
Jangan engkau pergi
Jangan engkau lari
Karna engkau pujaan hati
Bersamamu kumerasa bahagia
Bersamamu kubisa hidup lebih lama
Hanya dirimu yang aku sayangi
Hanya dirimu yang aku cintai
Kasih..........
Jangan pernah terfikir di benakmu
Untuk meninggalkan diriku
Karena engaku satu-satunya dihatiku
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Sikap yang Dilakukan

Sikap yang Dilakukan dalam Menghadapi
Budaya Globalisasi

Kita sebagai pelajar yang tentunya sudah mempunyai predikat “Manusia Modern” harus menjadi perintis bagi masyarakat dalam menentukan sikap yang baik dalam menghadapi globalisasi yang kian marak dan membahana ke seluruh plosok bumi. Dan sikap kita yang harus dilakukan dalam menghadapi budaya globalisasi adalah:
1. Memperkuat keimanan dan ketaqwaan.
2. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan untuk bekal hidup masa depan.
3. Menanam sikap percaya diri dan mempunyai prinsip sehingga tidak mudah terombang-ambing dalam pergaulan.
4. Menyeleksi dengan baik dan teliti segala bentuk pengaruh dari luar, namun tidak menutup diri.
5. Mengembangkan sikap berkepribadian luhur, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, inovatif, terampil, disiplin, tanggung jawab dan produktif.
6. Mengutamakan mengonsumsi produk dalam negeri dari pada produk luar negeri.
7. Menumbuhkan sikap kebangsaan (nasionalis).
8. Mengamalkan nilai-nilai pancasila.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Sekuntum Mawar

Sekuntum Mawar
Kubuka jendela
Kuhirup udara
Kutatap Sang Surya
Kulihat indahnya dunia
Menyambutku dengan sinar indahnya
Sekuntum bunga melati dan mawar segar merona
Nengucap salam penuh bahagia
Seakan ikut canda bersuka ria
Menikmati segarnya dunia
Aku penuh senyum untukmu
Melihat bunga mawar dan melatiku
Tumbuh subur di bawah jendela kamarku
Tak sia-sia aku merawat kesuburanmu
Esok aku akan menyirammu
Dengan air jernih tiap waktu
Untuk kesuburan mawar dan melatiku.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

JENIS DRAMA

JENIS DRAMA

1. Tragedi (duka cerita)
Drama yang penuh dengan kesedihan.
Contoh : Kapai-kapai (Arifin C. Noor)
Nyai Dasima (SM. Ardan)
2. Komidi (suka cerita)
Drama penggeli hati.
Contoh : Liburan seniman (Usmar Ismail)
Tuan Amin (Amal Hamzah)
3. Tragadi komidi (suka-duka cerita)
Drama yang penuh dengan kesedihan, tetapi juga hal-hal yang menggembirakan.
Contoh : Api (Usmar Ismail)
Saija dan Adinda (Multatuli)
4. Opera
Drama yang berisikan nyanyian digunakan sebagai dialog.
5. Operette
Drama sejenis opera tetapi lebih pendek.
6. Melodrama
Asal-usul melodrama dari alur opera yang dicakapkan dengan iringan musik.
Contoh : Dua orang algojo (Terjemahan Sori Siregar)

7. Drama minikata
Drama yang pada saat dipentaskan boleh dikatakan hampir tidak menggunakan dialog sama sekali.
Contoh : Bib Bib Bop (W.S Rendra)
Lho ! (Putu Wijaya)
8. Sendra tari
Seni drama tari, tanpa dialog dari pemainnya.

FUNGSI TEATER

A. Teater sebagai wahana ritual.
B. Teater sebagai pemain, hiburan diwaktu senggang.
C. Teater sebagai pertunjukan.
D. Teater sebagai ekspresi dan komunikasi.


BENTUK TEATER

A. Teater Tradisional.
Teater tradisional hendaknya diartikan bentuk teater yang bersumber dan berakar, bermula serta berpijak di bumi Indonesia, dengan segala aspek kehidupan yang mengelilinginya.
B. Teater Transisi.
Bentuk-bentuk yang relatif masih muda. Disamping itu setidak-tidaknya, sebagian sudah mendapat pengaruh dari luar, teater barat, dalam kadar yang cukup besar.
C. Teater Modern.
“Teater Modern”, hendaklah melihat sumbernya, intinya, dan dasar proses penciptaannya. Dan bukan dilihat secara lahiriah.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

UNSUR SENI TEATER

UNSUR SENI TEATER
A. Pelaku
Para aktor dalam sebuah pertunjukkan drama, mempunyai persoalan sendiri dengan penontonnya. Apa ?
Oscar G. Brockett berpendapat, “Masalah yang dihadapi aktor sepenuhnya unik. Ia adalah salah seorang diantara para seniman yang secara asasi tak dapat bekerja terpisah dengan dirinya sendiri, karena karya seninya diciptakan melalui tubuh dan suara jiwa dan hal-hal yang menyangkut soal rohaniahnya.”

Fungsi pelaku
Fungsi pelaku dalam permainan drama sebagai penemu dan penafsiran utama peran dan pewujud tafsir peran

B.Naskah / Lakon Drama
Lakon drama disusun menurut teknik yang berbeda dengan novel atau roman, karena lakon drama harus disusun di bawah syarat-syarat pertunjukkan panggung.
Beda novel dengan lakon drama (naskah drama) adalah sebagai berikut :
- Perbedaan teknik, yang disebabkan oleh perbedaan keperluan.
- Novel terutama untuk dibaca, drama untuk dipertunjukkan, dengan para pemain yang memerankan para pelaku
- Novel menerangkan dan menguraikan, sedangkan drama berdasarkan pada tiruan gerak dan bicara.
- Bentuk sastra drama dan asalnya didasarkan syarat gerak di atas panggung.
Beda penulis drama dengan penyair adalah sebagai berikut :
Ø Pada penyair seluruhnya hanya tergantung pada ekspresi jiwanya sendiri.
Ø Penulis drama, bahasanya harus berupa campuran antara sifat subyektif dan sifat obyektif.
Ø Kata yang dipakai oleh penulis drama harus bersegi dua, harus memberi kebebasan pada para pelakunya berbicara, tetapi di dalamnya juga tergambar pribadi pengarangnya.
Naskah drama isinya percakapan (dialog). Percakapan ini disebut ‘wawancang’. Dan keterangan yang biasanya tertulis di dalam tanda kurung ini disebut ‘kramagung’.
· Wawancang atau dialog biasanya tercetak loas, artinya bukan yang ada dalam kurung. Harus dihafal oleh aktor. Sekaligus menciptakan intonasi yang tepat. Dalam wawancang terkandung semua perasaan : marah, jengkel, bimbang, ringang, sedih, dan seterusnya.
· Kramagung, ibarat perintah yang menyuruh aktor berbuat hal-hal yang lahir. Biasanya dicetak dalam tanda kurung.
Naskah yang baik dapat dikatakan, bila naskah itu karya dengan ide baru,

Fungsi Naskah
Oleh Henning Nelms, fungsi naskah adalah :
a. Mengilhami para interpretative artista
b. Mensuplay kata-kata pada pemeran
Unsur Naskah
Unsur-unsur pokok naskah :
1. T e m a
Ide filsafat yang ada dalam suatu drama disebut tema. Tema ini suatu dasar dimana kesatuan (unity) drama itu tiletakkan.
2. P l o t
Lakon drama yang baik selalu mengandung konflik. Tentunya pertikaian antara pribadi-pribadi berlawanan, pertentangan antara manusia dengan keadaan yang mengelilinya, antara kemauan yang berlawanan, pertentangan antara perasaan-perasaan dan minat-minat, antara manusia melawan kekuatan di luar manusia, melawan nasib atau takdir.
Menurut Hudson, garis lakon (dramatic line) yaitu :
Pertama : Suatu insiden-insiden permulaan.
Kedua : Terjadi penanjakan laku (Rising Action), sebagai tindak lanjut dari insiden permulaan.
Ketiga : Klimaks/kritis, yaitu tangga yang menunjukkan laku yang menanjak ke titik baik.
Keempat : Penurunan laku, penyelesaian atau denoument.
Kelima : Keputusan / katastrope, seluruh konflik-konflik itu diakhiri.
3. S e t t i n g
Penempatan ruang dan waktu yang kita sebut setting, ini sudah termasuk di dalamnya latar belakang pentas.
4. D i a l o g
Dialog adalah merupakan tuntunan dalam seni teater. Dialog-dialog yang dilakukan pemain haruslah mendukung karakter dan melaksanakan plot dari lakon/cerita.
5. Tokoh Cerita
Penggambaran ceritanya direalitaskan oleh pelaku (tokoh cerita). Oleh pengarangnya selalu diberi watak. Sebab perwatakan itu merupakan penampilan keseluruhan.
Tokoh cerita yang terdapat dalam naskah dapat dibagi sebagai berikut :
a. Protagonis : peran utama, yang merupakan pusat/sentral dari cerita
b. Antagonis : peran melawan, dimana dia sering kali menjadi musuh yang menyebabkan konflik terjadi.
c. Tritagonis : peran penengah, bertugas menjadi pendamai atau pengantara protagonis dengan antagonis
d. Peran Pembantu : peran yang tidak secara langsung terlibat dalam konflik yang terjadi, tetapi ia diperlukan dalam menyelesaikan cerita.

B. P e n t a s
Pentas tidak saja berupa panggung yang terdapat dalam sebuah gedung melainkan keseluruhan dari gedung, itulah pentas (baik panggung maupun tempat penonton).
Penata dan Penataan Pentas
Penata pentas adalah seorang yang bergerak di bidang seni visual yang mempunyai kepekaan cita rasa teater.
Komposisi Pentas
Komposisi pentas adalah penyusunan yang berarti dan artistic atas bahan-bahan perlengkapan yang ada pada pentas. Antara lain :
1. tampak wajar.
2. menceritakan suatu kisah
3. menggambarkan suatu emosi
4. memberikan Indikasi hubungan tokoh perwatakan yang satu dengan lainnya.
Selain itu, ada beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam mencapai aspek teknik komposisi, yaitu :
a. Komposisi hendaknya disesuaikan dengan daerah permainan.
b. Ciptakan tata letak bahan-bahannya guna memperoleh gambar yang indah, berarti dan artistic.
c. Cara pengaturan yang ditampilkan harus sanggup menguasai perhatian para penonton.
d. Dalam pengaturan lokasi permainan, hendaknya memperhatikan :
ü Prinsip garis pandang mata
ü Prinsip dinding khayal
ü Prinsip gambar berbingkai
Perlengkapan Pentar (Propertis)
1. Tata Bunyi
Bunyi-bunyian yang terdapat dalam pementasan drama, bertujuan untuk menghidupkan suasana cerita secara kreatifitas.
2. Tata Lampu
Cara pemakaiannya kita harus membedakan antara memerangi dan menyinari. Memerangi adalah cara penggunaan lampu yang hanya sekedar untuk memberi terang. Menyinari adalah cara penggunaan lampu untuk membuat bagian-bagian tertentu dari pentas
3. Tata Dekorasi
Dekorasi adalah pemandangan yang menjadi latar belakang dari sebuah tempat yang digunakan untuk memainkan lakon.
Klasifikasi Dekorasi
1. Ditinjau secara mekanikalnya.
a. Draperies : dekorasi dari bahan yang tak tertulis, yang masih mempertahankan warna-warna aslinya.
b. Dekorasi terlukis : dekorasi ini sering kita lihat dalam pertunjukan-pertunjukan pentas tradisional.
2. Ditinjau dari sudut konstruksi dekorasi terlukis.
a. Flats : Dekorasi berbingkai (seperti bingkai-bingkai lukis) dimana pada kain tersebut dilukisi bentuk-bentuk yang dibutuhkan, misalnya jendela, pintu tiang dan sebagainya.
b. Drops : Dekorasi yang juga terlukis tetapi tidak diberi bingkai, yang biasa di pentas bagian belakang.
c. Plasic pieces : Dekorasi ini dibuat sedemikian rupa, yang berbentuk tiga dimensional.
3. Ditinjau dari sudut struktur setting.
a. Drps dan Wing : Bila sisi/tepi pentas terbuka, sehingga aktor bisa jalan keluar masuk melalui pintu dekorasi.
b. Box : Bila sisi/tepi pentas tertutup, sehingga aktor tidak bisa jalan keluar masuk melalui pintu dekorasi.
4. Ditinjau dari sudut lokasi perwujudannya.
a. Omterrior set : Bila dekorasi yang bersangkutan mempunyai tujuan menggambarkan keadaan di dalam ruangan.
b. Eksterrior set : Bila dekorasi yang bersangkutan mempunyai tujuan menggambarkan keadaan di luar ruangan.
5. Ditinjau dari watak desaign (perencanaannya).
a. Naturalistis : Dekorasi yang menirukan obyek, yang asli, alamiah.
b. Konvensional : Gaya dekorasi yang menirukan konvensi, kebiasaan yang ada yang dilakukan sejak lama dalam teater tradisional.

C. Sutradara
Sutradara adalah pimpinan artistik yang tinggi. Dialah yang menafsirkan naskah untuk diterjemahkan menjadi pertunjukan di pentas.
Fungsi Sutradara :
1. Memilih naskah.
2. Menentukan pokok penafsiran.
3. Memilih pemain.
4. Bekerja dengan staf.
5. Melatih pemain.
6. Mengkoordinasi setiap bagian.
- Memilih naskah.
Pemilihan itu didasarkan atas pertanggung jawaban dari segi falsafi, artistik, etis, dan segi komersial.
- Menentukan pokok penafsiran.
Sebelum memulai pekerjaan , sutradara mengadakan rapat, membicarakan seluk beluk lakon.
- Memilih pemain.
Setelah membagi naskah kepada para pemain maka naskahpun dibaca dan dipelajari.
- Bekerja dengan staf.
Sutradara menentukan siapa-siapa yang duduk dalam stafnya. Yang dipilihnya harus mempunyai pengalaman yang luas, tanpa terikat oleh konsep sutradara.
- Melatih pemain.
Sutradara menentukan hari-hari latihan setelah berbincang-bincang dengan pemain.
- Mengkoordinasi setiap bagian.
Sutradara bukan saja harus berada ditengah-tengah aktor yang berlatih, tetapi ia juga mengkoordinasi segala bentuk pekerjaan, mulai awal sampai akhir
Persyaratan sutradara :
Sebagai seorang sutradara, seniman teater ia dituntut kadar pengetahuannya tentang :
1. Aspek kultural : wawasan masalah kebudayaan.
2. Aspek artistik : wawasan masalah kesenian.
3. Aspek teatral : pengetahuan tentang pentas.
4. Aspek literer : menguasai masalah sastra
Sutradara adalah pemimpin.
Seorang pemimpin layak juga menjadi pengasuh dan pembimbing. Ia adalah guru yang menguasai masalah budaya. dengan terampil.
Langkah penyutradaraan.
Mula-mula ia harus punya naskah sendiri bagian blangko. Kemudian harus mempunyai gambaran mengenai panggung dalam catatan. Disamping hal tersebut diatas, tentunya sutradara sebelum melangkah menuju latihan tidak lupa memilih naskah dulu, menentukan pokok penafsiran, memilih pemain, bekerja dengan staf baru melatih pemain yang disertai dengan mengkoordinasi setiap bagian.

D. Pakaian
Pakaian/kostum/busana pentas yaitu segala sandangan dan perlengkapannya (accessories) yang dikenakan dipentas.
Bagian-bagian kostum pentas :
1. Pakaian dasar.
2. Pakaian kaki.
3. Pakaian tubuh.
4. Pakaian kepala.
5. Perlengkapan pakaian (accessories).
Dimana busana yang bersangkutan harus sanggup mencapai tujuan :
a. Membantu menghidupkan perwatakan pelaku.
b. Mengindividualisasikan peranan.
c. Memberikan fasilitas dan membantu gerak.
E. Kerabat Produksi
1. P r o d u k s e r.
2. S u t r a d a r a.
3. P e n g a r a n g.
4. P e m a i n.
5. Penata pakaian.
6. Penata dekorasi.
7. Penata rias.
8. Penata lampu.
9. Penata musik.
10. Petugas publikasi.
11. Stage manager.
12. Penjual karcis dan pengatur penonton.
F. Penonton
Penonton sebagai apresiator dan penilai drama.
Latar belakang penonton :
a. Penonton peminat.
b. Penonton iseng.
c. Penonton penasaran .
Penonton ingin memperoleh :
1. Kejutan-kejutan.
2. Aktualitas.
3. Penjagaan nilai.
4. Memanfaatkan kekuatan yang ada pada penonton.
5. Rasa percaya terhadap dramanya.
6. Adanya pandangan yang kritis.
Dalam memandng suatu karya seni.
(rizky komputer@kendalbulurboyolangu@yahoo.com)Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video

PENGERTIAN TEATER

PENGERTIAN TEATER

Istilah drama yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu DRAM yang berarti gerak. Teater juga berasal dari Yunani, yaitu theatron yang diturunkan dari kata theaomai, yang mempunyai arti takjub melihat atau memandang.
Teater mewakili beberapa pengertian antara lain :
A. Teater sebagai gedung pertunjukkan
Mempertunjukkan permainannya yang disebut ‘panggung’ atau ‘pentas’ dan tempat bagi penonton yang menyaksikan pertunjukkan itu yang disebut ‘auditorium’. Tempat yang demikian bersifat tetap dinamai “teater”.
Kalau demikian, maka ada dua hal yang harus ada dalam teater yaitu : ‘stage’ (panggung/pentas) dan ‘auditorium’ (tempat bagi para penonton).

B. Teater sebagai pertunjukkan
a. Tontonan bangsawan
Pada mulanya tontonan ini dilangsungkan di kraton, untuk menghibur sang raja dan para bangsawan. Misalnya ‘Wayang wong’ di Jawa Tengah.

b. Tontonan jelata
Tontanan ini hidup di kalangan orang kebanyakan, dilangsungkan di lapangan, di lorong, atau di jalan-jalan. Misalnya ‘Longser’ di Jawa Barat.

C. Teater sebagai kerja kelompok
Teater sebagai seni yang paling obyektif, karena menghindangkan pengalaman-pengalaman batin dan pengalaman indra melalui ucapan dan laku. Karena untuk teater ini dubutuhkan seniman-seniman lainnya : pelaku, penulis naskah, sutradara, penata pentas, pakaian, lampu, shoreografer, seniman musik dan lain-lain. Unsur yang terpenting dari teater adalah : pelaku, naskah dan pentas.

D. Pertunjukkan yang mengandung unsur lakon (dram)
melihat pertunjukan dagelan atau lawakan bukan drama, sebab di dalamnya tidak ada lakon yang dibawakan ,hanya ada action-action yang aneh dan menggelikan. Sebaliknya pertunjukkan opera, pantomim, lenong, ludruk, ketoprak, wayang orang adalah drama, sebab mempunyai lakon, baik secara tulis atau secara improvisasi.

E. Hakekat drama
Hakekat drama sebagai seni antara lain dapat dipandang dari berbagai segi:
1) Bahwa drama adalah satu-satunya seni yang paling komplek.
2) Bahwa drama satu-satu seni yang paling obyektif.
3) Bahwa drama adalah satu-satunya seni yang paling kuat.
4) Bahwa drama adalah satu-satunya seni yang mempunyai organisasi kerja sama yang baik, antara seni yang satu dengan lainnya.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

SEJARAH KESENIAN INDONESIA

SEJARAH KESENIAN INDONESIA BIDANG MUSIK, TARI, TEATER

Sejarah kesenian adalah suatu bidang studi yang masih muda di lingkup yang terbatas pada wilayah seni rupa. Dalam kondisi jaman seperti ini kelompok yang menjadi pembicaraan seni adalah suatu yang lebih mempunyai sifat hilang dalam waktu yaitu musik, tari dan teater. Utuk memunculkan ketiga unsur ini, perlu adanya pembentukan taraf rekontruksi kemudian interpretasi dan analisa.

Adapun dalam ketiga unsur ini akan menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi menjadi kesatuan dramatik

Ø Musik melambangkan bunyi

Ø Tari melambangkan gerak raga manusia

Ø Seni rupa melambangkan warna dan ruang

Sastra alat pernyataan sastra yaitu kata

Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179